Karimun Jawa
|
Tiga Pulau Di Karimun Jawa Akan Dibangun PLTS |
Jepara - Permasalahan kebutuhan energi listrik di kepulauan Karimun Jawa yang berada di Kabupaten Jepara ini semakin hari semakain terurai. Jika waktu dekat pulau Karimun Jawa dan Kemujan akan dapat menikmati listrik 24 jam penuh setiap hari, maka tiga pulai lainnya yang berpenduduk , yaitu pulau Parang, Genting, dan Nyamuk juga sudah mulai dirintis dan akan mendapatkan pasokan listrik dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Kepastian rencana pembangunan PLTS ( Pembangkit Listrik Tenaga Surya ) di tiga pulau tersebut tercermin pada hasil pertemuan antara Pemkab Jepara, Bappeda Provinsi Jawa Tengah dan ESP3 ( Environmental Support Programme ) di ruang kerja Bupati Jepara.
S. Ismail Yuningsih dari Bappeda Jawa Tengah menyatakan pembangunan PLTS di tiga pulau di kepulauan Karimun Jawa ini berbentuk Hibah. Namun demikian pihak Pemkab Jepara berkewajiban dalam menyiapkan segala bentuk perijinan dan AMDAL. Jika bersedia maka pihak Pemkab Jepara segera melengkapi persyaratan yang di tentukan kepada Bappeda Provinsi Jateng.
Ditambahkan oleh Bapak
Heru Sugiharto daru ESDM Provinsi Jawa Tengah, dalam pengurusan ijin PLTS di Karimun JAwa ini snagat simple, hal ini di karenakan program ini tidak termaksut terkoneksi ke jaringan PLN. Tercatat saat ini PLTS dengan sistem baterai dan disel genset sebagai cadangan yang berada di pulau Parang sebesar 135 KWp, sudah ada 75KWp dan di butuhkan tambahan 60KWp. Nyamuk 111KWp, sudah ada 25KWp, di butuhkan 86KWp. sementarai di Genting 36 KWp.
Ian Rowland dari Danida ESP2 meminta kesiapan dan komitmen pihak Pemkab Jepara. Utamanya untuk menyediakan biaya operasional, pemeliharaan dan pembelian baterai. Dijelaskan bahwa keberadaan batre mampu bertahan hingga 5 tahun. Sehingga pada tahun ke-5 pihak Pemkab harus menyediakan biaya pengganti batre Rp. 1,4 M. Selanjutnya pada tahun pada tahun ke-9 dengan biaya Rp. 4,3 M dan tahun ke-14 sebesar Rp. 1,4 M
Selanjutnya untuk kelancaran operasionalisasi, pihak Pemkab Jepara juga di i\minta bentuk kelembagaan untuk mengelola, mengoperasionalisasi dan mendistribusikan listrik di kepulauan Karimun Jawa. Kesiapan Pemkab Jepara ini di tunggu hingga tanggal 1 Juli 2016 nanti.
Di akuinya hingga saat ini di kepulauan karimun jawa baru dapat menikmati listrik 6 jam setiap harinya, itu saja bila tidak ada gangguan maupun keterlambatan bahan bakar tersebut.
"
Secara prinsip Pemkab Jepara menerima dengan tangan terbuka dan akan berupaya persyaratan dan ketentuan yang di perlukan," Katanya.
Akan tetapi, melihat besaran anggaran yang harus di sediakan, asisten II Setda Jepara Edy Sujatmiko beserta Kepala Dinas Bina Marga, pengairan dan ESDM mengusulkan untuk dapat meminimalisir biaya bterai. Sehingga tidak terlalu memberatkan APBD Kabupaten Jepara. Di samping itu meminta penyerahan hibah dapat di langsungkan ke Pemkab Jepara. Sehingga pembelian Baterai dapat di bahas bersama DPRD dan masuk dalam APBD. ( sumber :
Suara Merdeka )